bicara bengkulu | bicara lebih banyak tentang Bengkulu

HOT NEWS

Perjuangan Karesidenan Bengkulu Menjadi Propinsi



KONDISI SAAT ITU
Luas daerah karesidenan bengkulu 26.249,4 km2 dengan 3 daerah kabupaten dan 1 kota praja :
1. Kabupaten Bengkulu Utara
2. Kabupaten Bengkulu Selatan
3. Kabupaten Rejang Lebong
4. Kotapraja Bengkulu

Residen Bengkulu, Bupati Bengkulu Utara dan Walikota Bengkulu selama ini berkedudukan di Kota Bengkulu. Bupati Bengkulu Selatan di Manna dan Bupati Rejang Lebong di Curup.

Karesidenan bengkulu dibentuk semenjak tanggal 12 oktober 1945 meskipun sebelumnya telah ada:
  1. tahun 1878 – 1945 merupakan daerah administrasi karesidenan.
  2. tahun 1945 – 1947 merupakan daerah administrasi dengan hak mengatur rumah tangga sendiri dengan sistem kni karesidenan.
  3. tahun 1947 – 1950 merupakan daerah administrasi dengan hak mengatur rumah tangga sendiri dengan dpr keresidenan.
  4. tahun 1950 – 1969 merupakan daerah administrasi dan DPR karesidenan dibubarkan.

yang pernah menjabat residen bengkulu a.l:
  1. Dr. Ak Gani
  2. Dr. M Isa
  3. Prof. Dr. Hazairin, SH




KONDISI:
jumlah penduduk saat itu :
  1. kabupaten bengkulu utara jml penduduk 25.330 jiwa
  2. kabupaten bengkulu selatan, jml penduduk 87.123 jiwa
  3. kabupaten rejang lebong, jml penduduk 139.183jiwa
  4. kotapraja bengkulu, jml penduduk 154.613 jiwa



sistem transportasi :
  1. transportasi darat: hampir seluruh kondisi jalan dalam keadaan rusak, dengan sekitar 140 jembatan.
  2. perhubungan laut: belum ada satupun pelabuhan hanya ada pelabuhan kecil yang menjadi andalan mengangkut penumpang ke jawa atau mengangkut barang (beras,gula, rokok) dengan berlabuh di tengah laut.
  3. perhubungan udara: di padang kemiling, manna dan dekat kota curup yang dibangun tentara jepang hanya dapat disinggahi pesawat jenis dakota

sekolah:
  1. sekolah rakyat 250 buah
  2. sekolah lanjutan tingkat pertama 20 buah
  3. sekolah lanjutan tingkat atas 5 buah
  4. fakultas 2 buah.

panitia 9
pada bulan maret 1962, st. yacub bachtiar dan abubakar arifin anggota dprd-gr kab b/u diutus pemuka masyarakat bengkulu ke jakarta membicarakan penggantian residen bengkulu r.abdullah yang akan pensiun. dicalonkan drs.mochtar azehari.

pertemuan dilakukan dengan: Wahab Affan, Prof..Dr. Hazairin, Sh, Mayor Alamsyah Hassan,Sh, Kms.Anwar Sulaiman, Amin Azehari,Sh Dan Drs. Mochtar Azehari disepakati bentuk keresidenan dalam waktu dekat dihapuskan dan pembentukan daerah tingkat I terlebih dahulu diawali dari daerah.

biaya awal perjuangan wahab affan menyumbang rp.1.000.000,- dan hasan baksin rp.500.000,- ditambah oleh sumbangan h.syaiful anwar, hamid murni dll.






untuk memperjuangkan bengkulu menjadi propinsi yang berotonomi penuh, dibentuk panitia 9.
ketua               : st. yakub bakhtiar (wkl.ketua dprd-gr)
penulis             : m. thaher dayok (bph/ bupati b/u)
anggota           : r. abdullah, r.m akil, m.zen rani, rifai darwis, bahaudin zulkan, mr. thabri     
  hamzah dan adnan ilyas.

tanggal 30 agustus 1962, St Yakub Bachtiar, R.M Akil, Mr. Tabri Hamzah Menghubungi Bupati Rejang Lebong Burhan Dahri, Zaidin Burhani, A. Sani, Yusuf Rahim,Sh yang secara spontan mendukung pembentukan propinsi.

tanggal 13 oktober 1962 hi m hoesin (eks gubernur sumatera selatan) berkunjung ke bengkulu dan bertemu dengan panitia 9, siap membantu pembentukan propinsi bengkulu.

st. yakub bahtiar diutus panitia 9 minta dukungan dana pengusaha bengkulu di jakarta dan secara spontan dibantu oleh Wahab Affan, Hasan Bachsin, Hi. Syaiful Anwar, Hamid Murni dll.

perjuangan ini juga ditentang oleh berbagai fihak, antara lain fihak komunis dan pion-pionnya dan selalu diawasi pihak keamanan. rapat-rapat selalu sembunyi sembunyi karena tidak akan diizinkan pihak keamanan.

tanggal 20 oktober 1962 diadakan rapat (juga tanpa izin) bertempat di rumah abu bakar arifin dengan dihadiri 16 orang berkesimpulan :
  1. susunan panitia diperluas dan dibentuk di kabupaten
  2. cara berjuang ditingkatkan
  3. penyusunan garis-garis organisasi

Susunan panitia “Badan Perjuangan Bengkulu Menjadi Propinsi” menjadi :
Ketua Umum   :  R. Abdullah
Ketua I             :  Mr. Thabri Hamzah
Ketua II            :  M Zen Rani
Ketua III           :  Rifai Darwis
Sekret. Umum :  Z Hasan Karimuddin
Sekret. I           :  Abubakar Arifin
Sekret II           :  Bahauddin Zulkan
Anggota           :  T. Usman
   Zainul Cotok
   R M. Akil
   M. Salim Karim
   A. Hamid
   Syafri Naum
   M. Thaher Dayok
   Adnan Ilyas
   St. Yakub Bachtiar
Jubir Resmi     :  Mr. Thabri Hamzah
   Zainul Hasan


gerakan ini merupakan gerakan bawah tanah tetapi sudah didengar oleh gubernur sumatera selatan.

secara mengejutkan, tanpa diketahui sumbernya, surat kabar “tri kora” terbit di batu raja no.6 th. ke 1 tanggal 16 desember 1962 di halaman depan memuat berita tentang gerakan perjuangan untuk menjadikan ex karesidenan bengkulu sebagai propinsi atau daerah tingkat i.

rapat umum yang gagal
pada tanggal 18 desember 1962 diadakan rapat umum di gedung nasional bengkulu dihadiri 150 undangan dengan pimpinan rapat rifai darwis dan diisi dengan ceramah tunggal r. abdullah tentang “bengkulu menjadi propinsi” dan pada sesi tanya jawab terjadi kekacauan akibat kelompok komunis yang dikomandani drs.sutarjo dan antek-anteknya berusaha mengalihkan tujuan dengan menyerang pribadi r.abdullah sehingga rapat menjadi kacau dan batal dilanjutkan. akibatnya r.abdullah dan taher dayok menyerahkan kepemimpinan kepanitiaan kepada st. yakub bachtiar dan kegiatan selanjutnya semakin memburuk.

pada bulan februari 1963 pada saat rapat kerja pemda se sumsel di palembang, bertempat di restoran “panarian” bupati b/u t. usman mengundang para bupati/walikota dan wakil-wakil ketua dprd-gr untuk berbuka puasa bersama yang dihadiri oleh 16 orang disepakati gagasan “bengkulu menjadi propinsi” dan bertindak selaku sekretaris m. syarif syafri. selanjutnya akan diadakan pertemuan ulangan di kaba wetan pada tanggal 16 februari 1963 namun kembali gagal memantapkan pembahasan bengkulu menjadi propinsi.

bulan mei 1963, t. usman dan st. yakub bachtiar serta m. thoha,sh berangkat ke bandung dan jakarta menemui para tokoh masyarakat bengkulu di sana agar sementara kembali ke bengkulu untuk mewujudkan keinginan menjadi propinsi.

tanggal 15 maret 1964 diadakan kongres rakyat ke-1 bertempat di bekas gedung residen bengkulu, dengan peserta seluruh peserta pada musyawarah dprd-gr tk.ii se-karesidenan bengkulu dan para peninjau dengan ketua panitia azadin dengan acara tunggal “tuntutan bengkulu menjadi propinsi”.

tanggal 25 s.d 31 agustus 1964 diselenggarakan sidang paripurna panitia persiapan daerah tingkat i bengkulu di gedung nasional.

tanggal 31 desember 1965, pada kesempatan raker para bupati/walikota dan para wakil ketua dprd-gr di palembang, wagub sumsel m ali amin, sh mengundang makan malam para bupati/walikota dan para wakil ketua dprd-gr dari daerah bengkulu ke rumahnya dan disana disampaikan secara resmi “persetujuannya bengkulu menjadi propinsi”.

tanggal 15 nopember 1965, pada sidang paripurna ke-2 dprd-gr dati i sumsel dimasukkan acara pembahasan bengkulu menjadi daswati i.

tanggal 27 nopember 1965 pada rapat paripurna ke-13 dprd-gr sumsel adnan ilyas menyampaikan pidato tentang tuntutan bengkulu menjadi propinsi. dan pada waktu itu dipimpin ketua dprd-gr sugiharto secara aklamasi menerima tuntutan rakyat bengkulu meningkatkan bekas keresidenan bengkulu menjadi daerah tingkat i bengkulu.

musyawarah  rakyat ke-ii pada tanggal 4 s/d 7 juli 1966 di gedung nasional curup dengan nama “musyawarah rakyat sad tunggal”

tanggal 25 juli 1966 delegasi rakyat bengkulu ke palembang dan jakarta diketuai letkol syamsul bachrun (bupati bengkulu utara yang baru dilantik).

tanggal 5 agustus 1966, azadin dan jalal sayuti diutus ke bandung menemui ibu fatmawati sukarno dan disampaikan keinginan bengkulu menjadi dati i, beliau meskipun sedang berobat di bandung berjanji secepatnya ke jakarta. hari itu utusan juga dapat menemui adam malik (menteri utama).

tanggal 15 agustus 1966 dua orang utusan ini menemui sekjen kementerian dalam negeri sumarman, sh.

tanggal 16 agustus 1966 menghadap ketua mprs jenderal nasution di kediaman beliau.

tanggal 25 agustus 1966 affandi abidin dan adnan ilyas menghadap mendagri letjen basuki rahmat, setelah mendapat sinyal persetujuan disodorkan tulisan tangan persetujuan mendagri yang ditandatangani jam 10.05 wib. dan dipertegas dengan surat mendagri tanggal 29 agustus 1966 no. des.52/3/48.

dari buku
Kenang-Kenangan Perjuangan Bekas Karesidenan Bengkulu Menjadi Propinsi Propinsi Bengkulu
disusun oleh affandi abidin
tgl 18 nopember 1973.


Dikisahkan oleh ex presidium perjuangan propinsi bengkulu
  1. Affandi Abidin
  2. Adnan Ilyas
  3. Dahlan Zaini
  4. Fp. Fernandus
  5. F Emping
  6. Nursipan Darsyah
  7. Kustomo Pa
  8. Husinuddin
  9. Yakub Mey
  10. M Jafri
  11. Bakhtiar Jamal
  12. Alisyahbana
  13. Azadin
  14. Drs. Aburachim
  15. Drs. A Zaiyadi Sani
  16. Harun El Rasyid

1 komentar:

Bisnis Bengkulu mengatakan...

Refenrensi yang bermanfaat. Salam Sukses

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More